Minggu, 26 Juli 2009

Waktu, Waktu dan Waktu

Jika orang barat yang diwakili oleh Benyamin Franklin mengatakan “time is money” (waktu adalah uang), berarti barangsiapa yang menyia-nyiakan waktu, berarti sama dengan menghambur-hamburkan uang, lain halnya dengan kita, umat Islam yang diwakili oleh sahabat Ali bin Abi Thalib kw, beliau mengatakan bahwa waktu adalah “ibarat pedang” barang siapa tidak dapat menggunakan dan memanfaatkannya dengan baik maka dialah yang akan tertebas oleh pedang tersebut. Seberapa berharganya sih yang namanya waktu itu hingga orang barat mengibaratkanya seperti uang? Atau seberapa bahanya sih namanya waktu itu sehingga diibaratkan atau disamakan dengan pedang?.
Untuk menjawab pertannyaan di atas sebenarnya sobat MAYAra, gue yakin udah pada tahu jawabanya, tapi di sini mari kita coba renungkan bersama tentang berapa besar dan berharganya yang namanya waktu itu. Waktu merupakan investasi masa depan yang takkan pernah kembali, saat ini, takkan pernah lagi bisa kembali, besok ataupun lusa begitu pula seterusnya,.ada sebuah ungkapan:

Hari kemarin adalah kenangan
Hari ini adalah kenyataan
Hari esok adalah harapan.

Ya, emang seperti itulah kehidupan, setiap bergeraknya jarum jam berarti semakin jauh kita meninggalkan garis start yang bernama kelahiran menuju garis finish yang bernama kematian. Ketika pagi matahari mulai datang dari ufuk timur, saat itulah kesempatan untuk berinvestasi masa depan siap untuk dimulai, berusaha mengumpulkan bekal dan amal sebanyak-banyaknya sehingga apabila telah sampai saatnya untuk say “good bye” (bahasanya kok keren banget) dengan kehidupan, maka sudah siap dengan segala keadaan dan bukan penyesalan yang akan dirasakan nantinya.
Soalnya ya sobat remaja MAYAra Nabi tercinta kita, Muhammad saw telah bersabda ”Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia merugi. Barang siapa yang hari sekarang lebih jelek dari hari kemarin, maka ia tertutup dari rahmat Allah. Dan barang siapa yang keadaanya tidak ada peningkatan berarti ia termasuk orang yang keadanya terus merosot. Dan barang siapa yang keadaanya terus merosot maka mati adalah lebih baik baginya.”
Sobat MAYAra yang dirahmati oleh Allah, terlalu berharga nikmat tuhan yang bernama waktu dan kesempatan itu apabila tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. And betapa meruginya ya kita apabila tidak menggunakan nikmat itu dengan semaksimal mungkin.
Semua orang jika ditanya pasti tahu seberapa besar berharganya waktu tapi sayang beribu sayang sedikit sekali orang yang mau menghargai dan memanfaatkannya. Terbukti lebih banyak orang yang menyia-nyiakannya dari pada memanfaatkanya. And di antara katagori menyia-nyiakan waktu adalah rutinnya aktivitas penundaan. Dan bagi sobat-sobat yang sudah terbiasa memiliki planning dan jadwal manakah yang lebih sering kita lakukan? Apabila ternyata kita lebih sering menundanya itulah yang dinamakan dengan penghinaan dan pelecehan terhadap waktu.
Ingat lo ya! para sobat MAYAra setiap naik dan turunya nafas setiap berdetaknya jantung setiap berkedipnya mata dan setiap detik waktu terus berjalan, jika semua itu telah lewat maka tak ada kata kembali, dan bila semua itu telah lewat padahal baru sedikit perbuatan positif yang kita kerjakan sementara hal-hal yang tiada guna dan manfaat bahkan hal-hal yang negative lebih banyak kita kerjakan maka you-you harus bersiap-siap menghadapi yang namanya peristiwa “penyesalan”.(naudzu billah min dzalik). Nggak apa-apa sih jika penyesalan tersebut hanya sebatas urusan dunia, akan tetapi jika itu berkaitan dengan masa depan kita yang abadi yakni kampong akhirat maka yang ada adalah penyesalan yang abadi.
Bahkan dalam surat al-Ashr yang jumlah ayatnya hanya tiga, Allah swt mengawalinya dengan kalimat “Demi waktu (masa) ketika Allah mengawali kalimat (و) yang artinya demi, maka hal itu menandakan betapa penting dan berharganya sebuah waktu.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah telah memberikan rambu-rambu bagi setiap manusia yang mau mempelajari ayat-ayat-Nya untuk senatiasa hati-hati dalam mendayagunakan nikmat-Nya yang bernama waktu.
Renugkanlah pula hadis Nabi saw yang pernah di gunakan lirik lagu oleh Raihan “Ingatlah! lima perkara sebelum lima perkara ”Sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit dan hidup sebelum mati.
Sobat MAYAra yang dirahmati oleh Allah, marilah kita belajar untuk lebih menghargai nikmat yang bernama waktu, hayati, renungkan dan amalkanlah kata-kata di atas. Bukan hanya banyak omong, karena apa kok harus begitu? Karena jika semuanya telah terjadi udah nggak ada lagi kata kembali, makanya jangan pernah menyia-nyiakan nikmat yang namanya waktu, karena jika hal itu sampai terjadi “penyesalanlah” yang akan kita alami, saat ini sih kita nggak ngerasa tapi nanti nggak usah Tanya penyesalan rugi dan lain sebagainya akan berkolaborasi jika you-uou pade berani menyepelekan yang namanya waktu. And sobat MAYAra mumpung kita masih muda mari kita gunakan nikmat waktu dengan sebaik mungkin jangan sampai kita enak-enakan saat ini tapi menyesal di masa yang akan datang dan jangan lupa lo ya untuk selalu memohon pertolangan kepada Allah swt. Selamat berjuang ya sobat MAYAra dan semuanya deh. Semoga Allah swt menolong kita semua selalu. Amîn.