Senin, 15 Juni 2009

Negeri Kita Subur! Subur Apanya?



Negeri kita adalah negeri yang terkenal dengan kesuburannya, sumber alamnya melimpah apapun jenis tanaman yang di tanam di negeri ini. Insya Allah, akan tumbuh dan berbuah. Orang dahulu menyabutnya gemah ripah loh jinawi. Tanahnya subur, airnya melimpah, jernih, segar, udaranya sejuk tanpa polusi dua musimnya baik dan seimbang. Dari berbagi data dan fakta inilah sebenarnya slogan di atas muncul. Bahkan beberapa negeri tetangga memberi julukan yang lebih hebat yakni “Zamrud Khatulistiwa” yang menunjukkan beteapa indah, kaya dan berharganya negeri kita. memang sangat meyakinkan bukan?
Akan tetapi, mari kita lihat kenyataan sekarang ini, negeri subur, adil dan makmur itu seoalah-olah hanya tinggal kenangan dan angan-angan saja. Betapa tidak, bahan-bahan makanan dan kebutuhan lainnya yang notabennya negeri kita mampu untuk menyediakannya justru kita mengimpor dari negeri tetangga. Contoh yang ini bisa dikatakan aneh bin ajaib, negeri kita justru mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam walaupun memang tahun 2008 dan 2009 pemerintah telah mencanangkan untuk tidak mengimpor lagi. Akan tetapi sepertinya sangat sulit sebab tiada keseriusan dari pemerintah untuk memberdayakan para petaninya. Masalahnya sangatlah komplek mengapa negeri kita kok sampai begitu banget (sok muda nih) bukan hanya karena bangsa kita terikat kerja sama internasional tapi mental kita untuk menjadi produsen yang mandiri sangat mengenaskan. Entah karena minimnya SDM kita, rendahnya etos kerja kita, buruknya kerja para birokrat Negara atau mungkin karena turnnya moral penduduk negeri yang katanya mayoritas muslim ini.
Yang tampak subur di negeri kita saat ini adalah aneka kehancuran dan kemaksiatan, KKN menjangkiti hampir seluruh aperatur negara kita terbukti beberapa bulan yang lalu DPR santer dibicarakan sebab bikin sensasi dengan terungkapnya berbagai kasus suap dikalangan mereka. Tempat perjudian, prostitusi, pornografi, hiburan malam dan berbagai penyakit sosial lainnya, seperti maraknya pencalonan diri sebagai anggota legeslatif yang ujung-ujungnya Rumah sakitlah yang diuntungkan sebab banyak dari para caleg yang stress. Ya, kalau dirasakan seolah-olah tidak ada lagi tempat yang ASRI di Negara kita saat ini. ASRI bukan hanya dilihat dari lingkungan yang bersih dan banyaknya pohon yang rindang. Akan tetapi ASRI karena pancaran jiwa-jiwa yang dipenuhi dengan iman dan taqwa.
Saat ini betapa langit yang kita tatap, bumi yang kita injak, udara yang kita hirup dan air yang kita minum tidak lagi mengandung barokah. Terlalu banyak kategori kerusakan alam yang telah kita perbuat. Ekosistem hancur, pohon–pohon ditebangi secara brutal tanpa diimbangi dengan menanam lagi, bahkan di daerah penulis hutan jati yang dulunya rindang yang siapa saja masuk di dalamnya akan merasakan kesejukan justru sekarang sebaliknya, tanah dikeruk, karang-karang laut di angkut, udara penuh dengan polusi, semua itu membuat kondisi alam tidak lagi stabil. Akibatnya kita jualah yang menikmati berbagi akiabat dari perbutan tersebut. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, tsunami, cuaca tidak sesuai dengan perkiraan dan berbagi amuk alam lainya bahkan akhir akhir ini juga ada tragedy sinto gintung yang menewaskan ratusan orang dan mnghancurkan rumah-rumah penduduk. Inilah barangkali yang dimaksud dengan peringatan Allah dalam al-qur’an surat ar-Ruum “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(Qs. ar-Ruum : 41)”
Kalau sudah begini saudaraku apakah kita akan terus-menrus larut dalam kondisi yang seperti ini, tidak adakah dalam hati kita ini ada semangat untuk memperbaiki diri, lingkungan dan alam kita ini? Kiranya patut kita ambil pelajaran dari apa yang dikatakan oleh guru kita Abuya Sidi Miftahul Lutfi Muhammad al-Muttawakkil bahwa saat ini kita harus meng-Allah-kan Allah, Me-manusia-kan manusia dan meng-Alamkan Alam. Dengan begitu kita akan mengetahui kedudukan kita sebagai hamba Allah di dalam kehidupan ini. Guna mewujudkan kehidupan yang penuh barokah dan anugerah dari Allah swt. Semoga kita diberi kemampuan oleh Allah swt untuk merubah perilaku kita ke arah yang lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AYO LIRIMKAM KOMENTAR ANDA